GURU SEBAGAI ORANG TUA KEDUA HARUS DIMULYAKAN
أُقَـدِّمُ أُسْتَــاذِىْ عَلَى نَفْسِ وَالِدِىْ ۞ وَاِنْ نَالَنِىْ مِنَ وَالِدِى الْفَضْلُ وَالشَّرَفَ
فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَــــوْهَرُ ۞ وَهَذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَفْ
رَأَيْتُ اَحَقَّ الْحَقِّ حَقَّ الْمُعَلِّمِ ۞ وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِم
لَقَدْ حَقَّ اَنْ يُّهْدَى اِلَيهِ كَرَامَـةً ۞ لِتَعْلِيْمِ حَرْفِ وَاحِدٍ اَلْفُ دِرْهَمٍ
aku lebih mendahulukan guruku atas diri orang tuaku, meskipun aku memperoleh keutamaan dari orang tuaku
karena guru yang membimbing jiwa dan jiwa adalah mutiara, sedangkan orang tua adalah pembimbing jasmani, dan jasmani bagaikan kerangnya
Aku yakin hak guru melebihi segala hak yang ada. Hal itu karena guru wajib menjaga setiap
orang Islam
sesungguhnya benar sekali memberikan hadiah kepada guru untuk setiap satu huruf yang di ajarkannya seribu dirham